Kecelakaan kerja terjadi di sebuah perumahan Cluster Australi Ebony, Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, yang mengakibatkan seorang pekerja bernama TA meninggal dunia.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Februari 2025. Kabid Humas braxtonatlakenorman.com Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengkoreksi momen tersebut.
“Korban mengelas di lantai 3. Tiba-tiba korban terjatuh di sebelah rumah yang tempat korban berprofesi,” kata ia terhadap wartawan, Minggu (23/2/2025).
Ade Ary menerangkan, korban mengalami luka parah di bagian kepala. Kesudahannya, korban meninggal dunia di lokasi. Insiden ini diketahui pertama kali oleh rekannya J yang juga berprofesi di sana.
Terdengar Benda Jatuh
“Pada saat J sedang berada di dalam rumah terdengar bunyi seperti benda jatuh, lalu J mengecek ke lantai 3 dan setelah dijalankan pengecekan J memperhatikan korban sudah terkapar tak sadarkan diri dengan luka parah di kepala,” ujar ia.
Ade Ary mengatakan, J meminta bantu ke AS dan sekuriti perumahan. Terkait kejadian ini, pihak kepolisian sedang menjalankan penelusuran.
“Kasus ditangani Polsek Cipondoh,” ucap ia.
Baru-baru ini #KaburAjaDulu” tengah banyak diperbincangkan anak muda sebagai bentuk sindiran terhadap situasi sosial politik saat ini. Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dari Fisipol UGM, Hempri Suyatna mengatakan adanya fenomena hastag KaburAjaDulu yaitu cermin sikap kritis dan sindiran anak muda soal situasi sosial politik dalam negeri yang dianggap kurang menguntungkan dan negara dianggap “kurang hadir” di dalam menuntaskan bermacam problem yang dihadapi rakyat.
“Dalam konteks pengetahuan, misalnya ada kekhawatiran bahwa efisiensi anggaran akan menyebabkan masa depan Pendidikan terancam sehingga menyokong generasi muda untuk memilih ke luar negeri baik itu berprofesi ataupun mencapai studi,” kata Hempri, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga : Thresia Mareta Pendiri Lakon Indonesia Terima Medali Penghargaan dari Pemerintah Prancis
Tagar ini Hempri memandangnya dari dua sisi yaitu bisa menjadi kesempatan jikalau mereka yang pergi ke luar negeri bisa kembali ke Indonesia. Berikutnya membagikan pengalaman selama studi atau berprofesi di luar negeri untuk menyokong pembangunan di Tanah Air. “Aku kira diperlukan ekosistem dan dukungan yang menarik sehingga para diaspora yang di luar negeri bisa Kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Hastag KaburAjaDulu ini di sisi lain bisa menjadi ancaman jikalau para diaspora tak kembali ke Tanah Air sehingga bangsa kekurangan energi-energi pintar yang selama ini diperlukan. Kondisi ini juga sudah memunculkan ketimpangan ekonomi antar negara ataupun lambatnya akselerasi pembangunan di Indonesia. “Ekosistem inovasi dan riset di Indonesia belum sepenuhnya baik. Baik dari insentif, gaji, dukungan tata tertib, hak cipta dan sebagainya,” ujarnya.
Hempri memperhatikan dengan situasi di Indonesia saat ini menjadi penyebab banyak ilmuwan muda yang menjadi kurang berminat untuk mengembangkan karier di dalam negeri. Terutama, dukungan untuk hilirisasi inovasi juga masih kurang sehingga banyak karya-karya yang tak terimplementasikan dengan baik ke masyarakat.